Application Service Library



Definisi Application Service Library (ASL) 

Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah "perpustakaan" digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.

Hasil gambar untuk application service library


ASL dikembangkan pada akhir tahun sembilan puluhan di Belanda, awalnya sebagai model R2C proprietary, yang berkembang menjadi ASL pada tahun 2000. Pada tahun 2001 itu disumbangkan oleh IT Service Provider PinkRoccade ke ASL Foundation, sekarang ASL BiSL Foundation. Versi ASL2 diterbitkan pada tahun 2009.

Cakupan Application Service Library (ASL) 
ASL ini dimaksudkan untuk mendukung Manajemen Aplikasi dengan menyediakan alat-alat. Dua kategori utama bantu didefinisikan:
  1. Deskripsi dari proses untuk Manajemen Aplikasi.
  2. Ditambah penggunaan praktek-praktek terbaik terminologi standar, menghindari perangkap berbicara tentang topik yang berbeda saat menggunakan kata-kata yang sama.
Tujuan dari ASL adalah untuk membantu dalam profesionalisasi Manajemen Aplikasi.

Ada 4 proses dalam cluster Dukungan Aplikasi. Proses dalam cluster Organisasi Layanan mendukung penggunaan sehari-hari dari sistem informasi. Proses dalam cluster ini adalah:
  1. Use Support
  2.  Configuration Management
  3. IT Operation Management
  4. Continuity Management
Framework Application Service Library
  1. Pemeliharaan dari aplikasi. Proses yang menghasilkan ketersediaan optimum aplikasi saat ini sedang digunakan untuk mendukung proses bisnis dengan minimal sumber daya dan gangguan dalam operasi
  2. Tambahan / renovasi aplikasi proses yang beradaptasi aplikasi dengan keinginan baru dan persyaratan dalam menanggapi perubahan organisasi dan lingkungannya yang diperlukan penyesuaian dilakukan terhadap perangkat lunak. Model data dan dokumentasi.

Dua sudut pandang penting dapat dibedakan di sini:
·                     Yang pertama adalah perspektif 'mendukung proses bisnis menggunakan sistem informasi'. Ini berarti menjaga aplikasi dan berjalan dan memastikan bahwa mereka mendukung organisasi kegiatan sehari-hari. Secara praktis, ini melibatkan menyediakan layanan terus menerus dengan membuat perusahaan kesepakatan tentang tingkat layanan dan memulihkan tingkat layanan yang disepakati secepat mungkin jika penyimpangan ditetapkan; menciptakan tingkat tinggi aksesibilitas bagi pertanyaan dan komentar dari klien tentang layanan.
·                     Yang kedua adalah mencegah gangguan dan memfasilitasi layanan baru dengan menanggapi sebagai layanan ICT penyedia dalam waktu yang baik. Fokusnya adalah karena pada layanan, layanan yang disediakan dan yang (bersama-sama dengan manajemen infrastruktur) memfasilitasi penggunaan aplikasi. Dalam hal ini biaya umum jumlah 10 - 20% dari biaya keseluruhan manajemen aplikasi.
-          Tiga tingkat dibedakan: operasional, taktis dan strategis.
-          Tingkat operasional mengakui dua kelompok proses:
Cluster proses di tingkat strategis adalah
  • Organisasi Manajemen Siklus (OCM) , proses yang bertujuan untuk mengembangkan visi masa depan organisasi jasa ICT dan menerjemahkan visi yang menjadi kebijakan untuk pembaruannya
  • Aplikasi Cycle Management (ACM), proses yang berfungsi untuk membentuk strategi jangka panjang untuk berbagai aplikasi yang sesuai dalam keseluruhan penyediaan informasi organisasi dalam kaitannya kebijakan jangka panjang organisasi
 sumber : 
http://suryoari.blogspot.co.id/2018/04/application-service-library-pengertian.html
http://salmanisahrnds.blogspot.co.id/2017/07/application-service-library-asl.html

Software Maintenance Maturity Model

Hasil gambar untuk Software Maintenance Maturity Model

A. Pengertian Maturity Model
    Maturity Model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal.

Secara umummaturity model biasanya memiliki ciri sebagai berikut :
   Ã˜  Proses pengembangan dari suatu organisasi disederhanakan dan dideskripsikan
    dalam wujud tingkatan kematangan dalam jumlah tertentu (biasanya empat hingga
    enam tingkatan).
   Ã˜  Tingkatan kematangan tersebut dicirikan dengan beberapa persyaratan tertentu yang
     harus diraih.
   Ã˜  Tingkatan-tingkatan yang ada disusun secara sekuensial, mulai dari tingkat inisial sampai
    pada tingkat akhiran (tingkat terakhir merupakan tingkat kesempurnaan).
   Ã˜  Selama pengembangan, sang entitas bergerak maju dari satu tingkatan ke tingkatan
    berikutnya tanpa boleh melewati salah satunya, melainkan secara bertahap berurutan.

B. Pengertian Software Maintenance
    Perawatan perangkat lunak (software maintenance) adalah aktivitas yang dimulai sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery) hingga akhirnya perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired). Tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja/fungsionalitas (to improve), menyesuaikan dengan lingkungan (to adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).

C. Proses Software Maintenance
Bagian ini menjelaskan proses pemeliharaan perangkat lunak enam sebagai :

1. Proses implementasi mengandung persiapan perangkat lunak dan kegiatan transisi, seperti konsepsi dan penciptaan rencana pemeliharaan; persiapan untuk menangani masalah yang diidentifikasi selama pengembangan, dan tindak lanjut pada manajemen produk konfigurasi.
2. Masalah dan proses modifikasi analisis, yang dieksekusi sekali aplikasi telah menjadi tanggung jawab kelompok perawatan. Programmer pemeliharaan harus menganalisa setiap permintaan, konfirmasikan (dengan mereproduksi situasi) dan periksa validitas, menyelidiki dan mengusulkan solusi, mendokumentasikan permintaan dan usulan solusi, dan akhirnya, memperoleh semua otorisasi yang diperlukan untuk menerapkan modifikasi.
3. Proses mempertimbangkan pelaksanaan modifikasi sendiri.
4. Penerimaan proses modifikasi, dengan mengkonfirmasi karya yang dimodifikasi dengan individu yang mengajukan permohonan dalam rangka untuk memastikan modifikasi memberikan solusi.
5. Proses migrasi (migrasi platform, misalnya) luar biasa, dan bukan merupakan bagian dari tugas pemeliharaan sehari-hari. Jika perangkat lunak harus porting ke platform lain tanpa ada perubahan dalam fungsi, proses ini akan digunakan dan tim proyek pemeliharaan kemungkinan akan ditugaskan untuk tugas ini.
6. Akhirnya, proses pemeliharaan lalu, juga suatu peristiwa yang tidak terjadi setiap hari, adalah pensiun dari sebuah software.

·         Ada sejumlah proses, kegiatan dan praktek yang unik untuk pengelola, misalnya :
a. Transisi : Urutan terkontrol dan terkoordinasi kegiatan selama sistem ditransfer progresif dari pengembang untuk pengelola.
b. Service Level Agreements (SLA) dan kontrak pemeliharaan khusus (domain-spesifik) dinegosiasikan oleh pengelola.
c. Modifikasi Permintaan dan Masalah Meja Laporan Bantuan : Proses penanganan masalah yang digunakan oleh pengelola untuk memprioritaskan, dokumen dan rute permintaan yang mereka terima.
d. Modifikasi Permintaan Penerimaan / Penolakan : Permintaan modifikasi bekerja lebih dari ukuran tertentu / usaha / kompleksitas mungkin ditolak oleh pengelola dan dialihkan untuk pengembang.


D. Aspek Kegiatan Maintenance
    Aktivitas pemeliharaan yang pertama terjadi karena asumsi yang salah pada saat uji coba yaitu kesalahan-kesalahan tersembunyi pada perangkat lunak yang cukup besar. Menurut O’Brien (2005) bahwa dibutuhkan pembagian kegiatan maintenance ke dalam empat aspek. Pemeliharaan perangkat lunak dapat dibedakan menjadi :
1. Adaptive : Diartikan sebagai modifikasi sistem untuk mengatasi perubahan lingkungan software. Aktivitas ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat.
2. Perfective : Diartikan sebagai tindakan baru implementasi atau perubahan pengguna peralatan yang mana memperhatikan fungsi tambahan untuk software. Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan dilakukan uji coba kemudian dipergunakan oleh user. Setelah dipergunakan oleh user mungkin timbul permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai.
3. Corrective : Diartikan sebagai deteksi dan perbaikan masalah, yang ditemukan oleh pengguna. Aktivitas ini terjadi pada saat produk dipakai dan hasil yang didapat oleh pamakai baik berupa kesalahan yang timbul maupun kesalahan dalam bentuk keluaran yang tidak sesuai.
4. Preventive : Diartikan sebagai peningkatan kemampuan software atau reabilitas untuk menghindari masalah di masa yang akan datang. Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi kemajuan perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang, umpamanya penambahan fungsi-fungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada.

E. Maintenance Planning Activity
1. Pemeliharaan korektif : Perbaikan dari kerusakan yang tak terduga.
2. Pemeliharaan preventif : Perawatan berkala.
3. Pemeliharaan prediktif : Pemeriksaan dini pada kegagalan dan perencanaan perbaikan.

F. Teknik - Teknik Maintenance
    Software maintenance yang efektif dilakukan dengan teknik yang spesifik atau khusus untuk maintenance. Beberapa teknik praktis yang biasa dipakai maintener :
1. Program Comprehension.
2. Re-engineering.
3. Reverse engineering.
4. Impact Analysis.

Daftar pustaka : 
http://yuliahendro.blogspot.co.id/2018/03/software-maintenance-maturity-model.html


COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)


Hasil gambar untuk cobit
           
           Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi.
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan ( guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
·         Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ), yakni:
1. Control Objectives: Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu: planning & organization , acquisition & implementation , delivery & support , dan monitoring .
2. Audit Guidelines: Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci ( detailed control objectives ) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
3. Management Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan   sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
- Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
- Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors )?
- Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan?
- Bagaimana dengan perusahaan lainnya – apa yang mereka lakukan?
- Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.

·         The COBIT Framework memasukkan juga hal-hal berikut ini:
1. Maturity Models : Untuk memetakan status maturity proses-proses TI (dalam skala 0 – 5) dibandingkan dengan “the best in the class in the Industry” dan juga International best practices
2. Critical Success Factors (CSFs) : Arahan implementasi bagi manajemen agar dapat melakukan kontrol atas proses TI.
3. Key Goal Indicators (KGIs) : Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan business requirements
4. Key Performance Indicators (KPIs) : Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan process goals
·         COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
1. Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
2. Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
3. Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
4. Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)

Maksud utama COBIT ialah menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT governance, membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan IT. COBIT menyediakan kerangka IT governance dan petunjuk control objective yang detail untuk manajemen, pemilik proses bisnis, user dan auditor.
KESIMPULAN :
      Jadi, COBIT merupakan Control Objectives for Information and Related Technology, suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi yang dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ) yaitu; Control Objectives, Audit Guidelines, Management Guidelines. Dan memilik 4 domain, yaitu; Perencanaan dan organisasi, Pengadaan dan implementasi, Pengantaran dan dukungan, Pengawasan dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA :



Analisa SWOT (Facebook Canvas)

Hasil gambar untuk facebook canvas swot



Facebook Canvas

Canvas merupakan salah satu ad creative yang disediakan oleh Facebook disamping format konvensional yang selama ini sudah kita kenal yakni Images (gambar) dan Videos, atau creative lain yang khas Facebook seperti Carousel dan Collection.

Kata kunci dari Canvas adalah seamless, yaitu pengalaman akses iklan fullscreen nan menarik dan interaktif pada perangkat mobile yang transisinya begitu halus serta sangat ngebut (diklaim 10x lebih cepat dibandingkan mobile web standar) sampai-sampai nyaris tak dirasakan oleh pengguna.

Canvas untuk apa dan untuk siapa?
1. Cocok bagi yang tidak memiliki website
Dibandingkan membuat creative dengan space terbatas pada status dengan mencantumkan kontak, Canvas mampu memuat gambar yang jauh lebih menarik dan informasi yang jauh lebih banyak. Selain itu, Canvas juga dapat menghadirkan tombol CTA seperti kontak WA/SMS/Email yang mendukung auto invite/auto chat/auto format isi yang akan memudahkan pelanggan. Di atas kertas, hal tersebut seharusnya bisa meningkatkan konversi.


2. Cocok untuk target pengguna mobile
Meski saat ini traffic mobile adalah sebuah keniscayaan, nyatanya tak semua produk dan layanan pas dengan traffic mobile yang sifatnya tunggal. FYI, Canvas hanya berjalan pada perangkat mobile saja. Sebagian mungkin membutuhkan traffic yang dikombinasikan dengan pengguna desktop, sebagian yang lain mungkin hanya membutuhkan traffic dari desktop saja.


3. Cocok untuk brand awareness
Canvas merupakan media yang pas untuk kebutuhan memperkenalkan brand dengan desain fullscreen yang amat menarik untuk dilihat disertai area yang relatif luas untuk kebutuhan storytelling. Tujuannya tentu supaya merek dan pesan yang disampaikan memberikan kesan positif dan lengket di kepala mereka yang melihatnya.



sumber :

http://ilmuperguruan.blogspot.co.id/2018/01/

Pengertian Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)




Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.


SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.


A. Penjelasan lain Analisis SWOT

Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

SWOT adalah singkatan dari:
  • S = Strength (kekuatan). 
  • W = Weaknesses (kelemahan). 
  • O = Opportunities (Peluang). 
  • T = Threats (hambatan).

B. Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :




a. Strenght (S)

Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O)

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.


C. Manfaat Analisis SWOT


Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang paling dasar dalam melakukan analisis strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu perusahaan tau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang terjadi.

Jika digunakan dengan baik dan benar, maka analisis ini akan dapat digunakan untuk membantu melihat sisi-sisi yang terabaikankan atau tidak terlihat dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dari uraian diatas tadi, analisis SWOT adalah instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi dalam manajemen perusahaan atau organisasi . Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak dari ancaman yang timbul dan harus dihadapi.




DAFTAR PUSTAKA :


http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-manfaatnya.html


https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT




IOT ( Internet Of Things)

Apa itu Internet Of Things (IoT) ?

Hasil gambar untuk iot internet of things wikipedia

IOT adalah sebuah sistem yang saling menghubungkan perangkat yang tertanam dengan sensor (embedded sensor), perangkat lunak (software), konektivitas jaringan (internet) dan perangkat elektronik lainnya yang diperlukan untuk mengumpulkan dan melakukan pertukaran data terhadap sebuah objek .

Secara sederhananya, IoT dapat diartikan adalah komunikasi antara satu perangkat dengan perangkat lain dengan bantuan software melalui jaringan internet.





Pada dasarnya tidak ada definisi standar dari IoT, namun kita tetap dapat mengambil keypoint dari IoT itu sendiri, yaitu :

  • Adanya embedded sensor 
  • Adanya software 
  • Jaringan Internet 
  • Perangkat elektronik lainnya

Menurut wikipedia, Internet untuk Segala (bahasa Inggris: Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi

Teknologi Pengimplementasian IoT

Dapat dikatakan bahwa IoT adalah bagaimana suatu objek yang nyata di dunia ini digambarkan di Internet. Mari kita bayangkan ketika semua benda, bahkan manusia, hewan, dan tumbuhan dilengkapi dengan alat pengidentifikasian, maka mereka bisa dikelola secara efisien dengan bantuan komputer. Dan pengidentifikasian tersebut dapat dilakukan dengan beberapa teknologi seperti kode batang (Barcode), kode QR (QR Code), dan Identifikasi Frekuensi Radio (RFID).

1. Kode Batang (Barcode)


Kode Batang atau lebih dikenal dengan bahasa Inggrisnya Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh alat scannernya. Pada awalnya digunakan untuk otomatisasi pemeriksaan barang di swalayan dan hingga saat ini kode batang (tipe UPC/Universal Price Codes) kebanyakan masih digunakan untuk hal tersebut.

Prinsip kerjanya sangatlah sederhana, yaitu ketika kode batang didekatkan pada scanner, maka scannernya akan memancarkan cahaya dan mengidentifikasi informasi atau kode yang ada pada kode batang tersebut.

Keuntungan dari Kode Batang:

- Proses input data lebih cepat : karena scanner kode batang dapat membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
- Proses input data lebih tepat : karena teknologi kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
- Proses input lebih akurat mencari data : karena teknologi kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
- Mengurangi biaya : karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual, secara berulang-ulang dan memiliki harga yang lebih murah daripada RFID.
- Peningkatan kinerja manajemen : karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.

2. Kode QR (QR Code)




Kode QR atau lebih dikenal dengan sebutan QR Code(Quick Response Code) adalah suatu kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, salah satu divisi pada Denso Corporation yang merupakan perusahaan Jepang. Sesuai namanya, kode QR diciptakan untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal.

Oleh karena itu secara otomatis kode QR dapat menampung informasi yang lebih fisik yang dapat menyimpan alamat URL, nomor telepon, SMS yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Atau dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten online dan konten offline. Kehadiran kode ini memungkinkan semua orang berinteraksi dengan media yang ditempeli oleh kode QR, melalui ponsel secara efektif dan efisien. Semua orang juga dapat menghasilkan dan mencetak sendiri kode QR, sehingga orang lain dapat dengan mudah mengakses alamat URL ataupun segala informasi yang disimpan oleh kode QR tersebut.

3. Identifikasi Frekuensi Radio (RFID)




Identifikasi Frekuensi Radio atau RFID (Radio Frequensi Identifity) merupakan salah satu teknologi implementasi dari IoT. Secara singkatnya, RFID adalah sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu peranti yang disebut RFID tag atau transponder. Pada zaman modern sekarang ini, RFID merupakan teknologi yang sudah umum (banyak digunakan), dikarenakan kegunaan dan efisiensinya dalam mendukung segala aktivitas kehidupan manusia.

Hal ini dikarenakan label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Sehingga memudahkan penggunanya untuk mendata (mengetahui jumlah maupun keberadaan atau lokasi) barang yang dimilikinya tersebut. Prinsip kerjanya sangatlah sederhana yaitu RFID tag (label RFID) memuat informasi dalam bentuk elektronik dan ketika bertemu dengan RFID readernya, informasi itu akan dikirimkan ke RFID reader dalam bentuk gelombang radio (makanya disebut Radio Frequensi Identifity). Sehingga benda tersebut dapat teridentifikasi oleh RFID readernya.

Metode IoT


Metode yang digunakan oleh IoT adalah nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak. Pengimplementasian IoT sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan, maka pengimplementasian IoT itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah, berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan Internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan Internet seperti IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian IoT menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu.

Pengimplementasian IoT

Pengimplementasian IoT terwujud dalam produk Speedy Monitoring. Produk ini diluncurkan oleh PT Telkom guna menangkap, merekam, dan memonitor suatu ruangan atau area tertentu dengan menggunakan IP Camera yang terhubung ke jaringan Speedy. Kelebihan produk ini adalah kita dapat mengakses hasil monitoring kamera dan memanajemen sistem ini melalui web browser. Baik melalui desktop maupun mobile phone. Maka dari itu dengan IoT, kita dapat mengendalikan segala sesuatu melalui sebuah perangkat dan mempermudah dalam melakukan segala aktivitas.

Manfaat IoT

Salah satu manfaat IoT yaitu pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Contoh lain saat kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin bepergian menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bis, kita cukup menggunakan atau membeli EZ-link card yang biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga negara Singapore sendiri menggunakan KTP ataupun kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang menggunakan uang tunai.

Aplikasi IoT dalam B2B dan Pemerintahan:

1. Iklan dan pemasaran terhubung : Cisco percaya bahwa kategori ini (Billboards terkoneksi Internet) akan menjadi tiga terbesar kategori IoT, bersamaan dengan smart factories dan sistem pendukung telecommuting.

2. Sistem pengelolaan sampah : Di Cincinnati, Ohio, volume sampah masyarakat turun 17% dan volume daur ulang meningkat hingga 49% melalui pemanfaatan program "pay as you throw" berbasis teknologi IoT untuk memonitor siapa yang membuang sampah melebihi batas.

3. Jaringan listrik pintar yang menyesuaikan tarif untuk penggunaan puncak energi : Jaringan listrik ini mewakili penghematan US$200 miliar hingga US$500 miliar per tahun sampai dengan 2025 berdasarkan McKinsey Global Institute.

4. Sistem air cerdas : Kota Doha, Sao Paulo, dan Beijing, Tiongkok, mengurangi kebocoran air 40-50% dengan meletakkan sensor pada pompa dan infrastruktur air lainnya.

5. Penggunaan dalam industri : Mencakup pabrik dan gudang terhubung, Internet yang dikelola jaringan rakitan, dan sebagainya.



Komponen - Komponen IoT

Physical Objects
Misal : lampu, jendela dsb

Sensor
Mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik

Actuator
Komponen yang menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem, seperti: rem

Virrtual Object
Things seperti lampu, jendela yang diwakili dengan sebuah icon dalam sebuah aplikasi

People
User yang mengendalikan melalui Mobile Apps

Service
Sistem yang mengolah data berdasarkan data yang diperoleh oleh sensor

Platform
Middleware used to connect the various components of the IoT

Network
Kombinasi teknologi nirkabel atau kabel dan protokol yang menyediakan konektivitas dan menghubungkan semua komponen IOT

Implementasi Internet of Things



Saat ini Internet of Things sudah banyak diterapkan di beberapa bidang keilmuan dan industri, seperti dalam bidang ilmu kesehatan, informatika, geografis dan beberapa bidang ilmu lainnya. Berikut ini beberapa contoh penerapan IoT:

1. Smart Traffic

IoT dalam bidang manajemen lalu lintas dapat berguna untuk menganalisa lalu lintas kendaraan bermotor di jalan, mulai dari tingkat kemacetan di jalan, kecepatan rata-rata kendaraan bermotor, jalan alternatif jika ada kemacetan, dimana semua informasi tersebut diberikan secara realtime.

2. Smart Farming

IoT dalam bidang pertanian dapat dimanfaatkan utuk menganalisa pertumbuhan tanaman sehingga menghasilkan hasil panen yang maksimal, seperti : mendeteksi jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman, informasi kelembapan tanah, informasi cuaca, informasi sumber daya air yang terbatas yang tersedia untuk mengurangi pemborosan air dsb.

3. Home Automation

IoT untuk home automation atau lebih dikenal dengan smart home dapat digunakan untuk memonitor penggunaan segala energi yang ada di dalam rumah kita, memonitor air, mendeteksi kondisi terbuka atau tertutupnya pintu dan jendela, mendeteksi keberadaan manusia/binatang dsb.



thx, xoxo


sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala
https://yuliahendro.blogspot.co.id/2017/12/internet-of-thing.html
https://bfl-definisi.blogspot.co.id/2016/12/apa-itu-internet-of-things-contoh-iot.html





Cloud Computing

Konsep Cloud Computing dan Contohnya
Hasil gambar untuk konsep cloud computing dan contohnya


Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media sosial.

Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.

Poin terpenting dari definsi diatas adalah, bahwasanya cloud computing :
  • Layanan disajikan melalui koneksi internet (over TCP/IP) 
  • Resource berada disisi provider yang mengeluarkan jasa layanan cloud computing 



Manfaat Cloud Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari


Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.

1. Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat

Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual.

2. Keamanan Data

Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.


3. Fleksibilitas dan Skalabilitas yang TinggiTeknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.

4. Investasi Jangka Panjang

Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.


Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui penggunaan Point of Sale/program kasir.


Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik toko berada.

Selain itu, perusahaan telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).


Jenis - Jenis Layanan Cloud Computing



1. Infrastructure as a Service (IaaS)

Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.

Manfaat dari IaaS:
  • Tidak perlu berinvestasi di hardware anda sendiri. 
  • Skala infrastruktur sesuai permintaan untuk mendukung beban kerja dinamis. 
  • Layanan inovatif dan fleksibel tersedia sesuai permintaan 
2. Platform as a Service (PaaS)

Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.

3. Software as a Service (SaaS)


Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut.

Manfaat dari SaaS:
  • Anda bisa mendaftar dan dengan cepat mulai menggunakan aplikasi bisnis yang inovatif. 
  • Aplikasi dan data dapat diakses dari komputer yang sudah terhubung ke cloud. 
  • Tidak ada data yang hilang jika komputer Anda rusak, karena data ada di awan. 
  • Layanan ini mampu secara dinamis menyesuaikan kebutuhan pemakaian 
Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook. 
Sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.


Cara Kerja Sistem Cloud Computing

Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. 

Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.

Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.


Contoh Layanan Cloud Computing




1. Google Drive

 
 Google Drive adalah layanan penyimpanan secara online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.

2. Windows Azure



Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan, dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010.

3. Amazon Web Service

Amazon Web Service (AWS) merupakan salah satu layanan Platform as service (PaaS) yang dibuat oleh perusahaan Amazon. Dengan menggunakan AWS kita dapat mengembangkan aplikasi dengan mengaktifkan middleware ataupun aplikasi yang dibutuhkan.

4. Git dan GitHub

Git dan GitHub telah mengubah cara kita bekerja dalam pengembangan web. Mereka menyediakan lokasi berbasis cloud yang terpusat untuk menyimpan, berbagi, menerbitkan, menguji, dan berkolaborasi dalam proyek pengembangan web. Git merevolusi kontrol versi-penting saat Anda memiliki lebih dari satu pengembang yang mengerjakan proyek. GitHub telah menambahkan platform pementasan yang memungkinkan pengembang membagikan prototipe, berkolaborasi dalam proyek, mengedit dan membangun kode masing-masing, dan memberi kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk melakukan kemajuan dalam proses uji coba.



thx, xoxo

Sumber :
http://warungkopi.okezone.com/thread/653754/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing
https://bfl-definisi.blogspot.co.id/2017/05/pengertian-manfaat-jenis-contoh-cloud-computing.html